Minggu, 24 April 2011

Gap itu memang ada !!

Berdasarkan Gap dari teori Parasuraman (1985) tulisan saya sebelumnya mengenai komplain internet provider gap terjadi pada no.4 yaitu bagaimana service delivery yang di terima oleh konsumen dengan apa yang perusahaan komunikasikan dan jelaskan kepada konsumen.

Figure 12.2 Service quality model


ini dikarenakan pemberitahuan dari website resmi mereka untuk bisa mengubah paket yang konsumen gunakan melalui pendaftaran secara Online, namun pada saat saya gunakan fasilitas itu masih mendapatkan kendala dan permasalahan sehingga fitur tersebut tidak dapat digunakan.

maka dengan itu sebaiknya pihak Telkom Speedy memperbaiki fitur perubahan paket secara Online tersebut agar tidak ada yang di rugikan dengan memperbaharui dan melakukan komunikasi yang baik dengan konsumennya, dengan cara mereka tanggap dan merespon konsumen yang gagal melakukan penggantian secara online di databasenya mereka pada saat awal bulan dan menghubungi terlebih dahulu mereka tanpa menunggu terlebih dahulu konsumen menghubungi pihak Speedy, serta melatih kembali para teknisinya agar dapat mengetahui secara langsung akar permasalahan dari konsumen secara cepat.

Pengalaman complain internet provider

Kakak saya di rumah membuka usaha Game Online dengan memakai Internet Provider Speedy, pada saat awal menggunakan paket speedy saya asalnya paket Family karena memang di gunakan untuk keluarga saja tetapi pada saat kakak saya membuka warnet saya di minta untuk mengganti Paket tersebut menjadi paket eksekutif proses penggantian paket ini bisa di lakukan secara Online di website resmi speedy akan tetapi setelah menunggu selama 4-5 hari paket tersebut tidak berganti pada awal bulan, lalu sayapun pergi ke Plaza telkom untuk mengganti paket tersebut disana, Paket untuk warnet barulah bisa digunakan di bulan selanjutnya padahal segala perlengkapan untuk membuka warnet tersebut sudahlah siap.

Proses handling complain dari pihak Intenet Provider
menurut saya prosesnya terbilang cukup lama harusnya bisa lebih responsive, dan cepat mengetahui penyebab dari akar permasalahannya karena teknisi dari Speedy baru bisa datang 2-3 hari setelah saya pergi ke Plaza telkom bukan pada saat penggantian paket melalui Online tidak berhasil. dan penyebab utama dari masalah ini yaitu kabel telepon yang lama harus di ganti dengan yang baru pun baru di ketahui setelah 1 minggu Teknisi tersebut datang ke rumah.

Ternyata beda !!!

saya akan menceritakan tentang pengalaman saya membeli suatu produk services & goods yang ternyata kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang sangat mencolok


Pengalaman membeli barang di mini mart ( Goods )
Proses pembelian (Pre Purchase)
Sebelum pergi membeli barang di mini mart biasanya saya karena terilhami terlebih dahulu oleh iklan - iklan di televisi atau omongan dari teman, barang yang saya akan beli tersebut biasanya memang barang-barang yg sehari hari saya konsumsi seperti rokok, minuman & makanan ringan, kadang kadang saya pun membeli shampoo, tissue, cotton bud dll.


Pada saat pembelian (Service Encounter)
Barang - barang yang sudah ada di benak saya yang akan di beli saya ambil dari counter tempat penyimpanan tanpa bantuan dari karyawan (self service) dan tidak jarang saya membeli barang - barang yang tidak saya rencanakan terlebih dahulu, 


Setelah Pembelian (Post Purchase)
Barang - barang yg telah saya beli tersebut menjadi barang yang full saya miliki dan saya memiliki hak kapan dan dimana memakai barang tersebut (Full Ownership)


Pengalaman menginap di hotel Inna Bali Denpasar (Service)
Proses Pembelian (Pre Purchase)
Sebelum merencanakan untuk menginap saya mencari terlebih dahulu informasi yang saya butuhkan dan saya inginkan baik itu tentang lokasi, harga kamar, dan fasilitas apa yang tersedia


Pada saat pembelian (Service Encounter)
Segala sesuatu yang saya dapatkan dilayani dengan bantuan dari karyawan hotel tersebut dari mulai reservasi (telephone operator), Check in (Resepsionis) , masuk ke kamar (Bellboy), makan di restourant (Waiters) dll.


Setelah Pembelian (Post Purchase)
Yang saya bawa pulang setelah menginap di hotel tersebut hanyalah kenangan dan kesan selama berada di hotel tersebut.


Perbedaan Pre Purchase, Service Encounter, Post Purchase
Pre Purchase
Untuk goods saya tidak terlalu mencari informasi dari barang yang akan di beli akan tetapi hanya mempercayakan dari brand/merk dari barang tersebut sedangkan untuk Services saya terlebih dahulu mencari informasi akan jasa yang ditawarkan.


Service Encounter
Untuk Goods tidak terlalu membutuhkan layanan dari SDM karena setiap barang yang saya beli saya ambil sendiri akan tetapi untuk Services memerlukan SDM yang cukup banyak dan kepuasan saya sebagai tamu sangat tergantung dari mereka


Post Purchase
Saya tidak dapat memiliki barang - barang yang saya beli ketika menginap di hotel (Lack of Ownership) akan tetapi untuk barang yang saya beli di mini mart saya mempunyai hak penuh untuk barang tersebut.




Alur Pembelian 


Goods



Services





Karakteristik Jasa


Menurut Zeithaml dan bitner (2003:20) , jasa memiliki empat cirri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu :

1. Tidak berwujud
Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan mencari infotmasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan , para penyedia dan penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan serta harga produk jaa tersebut. 


2. Tidak terpisahkan (inseparability)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya yaitu perushaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikomsumsi pada saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia berhadapan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan strategi-strategi seperti bekerja dalam kelompok yang lebihbesar, bekerja lebih cepat serta melatih pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan konsumen.


3. Bervariasi (variability).
Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung siapa yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian tersebut dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar. Untuk mengatasi hal tersebut, peusahaan dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya sebagai berikut :
a. Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik
b. Melakukan standarisasi pross produksi jasa
c. Memantau kepuasan pelanggan melalui system saran dan keluhan, survey pelanggan sehingga pelayanan yang kurang baik dapat diketahui dan diperbaiki.


4. Mudah musnah (perishability) 

Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan dating. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu masala jika permintaannya stabil karena mudah untuk emelakukan persipana pelayanan sebelumnya. Jika permintan berfluktuasi, maka perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan persupaan pelayannanya. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan produk, penetapanharga serta program promosi yang tepa untuk mengantisipasi ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaan jasa

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2001122-karakteristik-jasa/#ixzz1KTDdssiP

Selasa, 12 April 2011

Adegan di dalam film yang paling berkesan "my version"

1. Ending "The Butterfly Effect"
    Pada saat ashton kutcher kembali ke pesta pada waktu ia kecil dan berbicara pada Amy Smart hal-hal kotor sehingga mereka tidal lagi bersama hingga saat dewasa, lalu di akhir scene mereka berjalan di tengah kota dan saling berpapasan tanpa mengetahui satu sama lain, ending ini makin berkesan karena diiringi oleh lagu oasis - stop crying your heart out.

2. "If Only" scene perapian di rumah kampung halamannya Paul Nicholls
    Paul Nicholls pada saat itu menyadari bahwa ia tidak bisa menghindari tanda - tanda dari mimpinya untuk kehilangan Jenifer love hewitt

3."Armageddon" Ending Scene

    Pada saat pengundian siapa yang harus tinggal di dalam meteor dan meledakan meteor tersebut juga dirinya Ben Affleck yang mendapat undian tersebut tetapi pada saat akan meledakan meteor tersebut Bruce Willis  Merebut detonator tersebut lalu mengunci Ben Afflect untuk kembali ke atas pesawat.

4."The Notebook" Every scene is memorable
   Nothing to say film ini setiap adegannya penuh makna dan sangat menyentuh.

5."Click" Daughter Wedding & Coin Trick dari ayahnya Adam Sandler sebelum meninggal
   Pada saat Adam Sandler sudah menjadi tua dan berada di pernikahan putrinya ia berdansa kembali dengan mantan istrinya dengan diiringi lagu The Cranberries - Linger.

  Lalu pada saat ayahnya Adam Sandler datang ke kantornya Adam dan ingin memberitahukan rahasia dari trick sulap ayahnya itu namun Adam tidak menanggapi dengan baik.

6."Lord Of War" Get Out From Jail ending scene
    Nicholas Cage berhasil di tangkap seorang interpol yang idealis, namun pada akhirnya Nicholas Cage menjelaskan bagaimana sistem di pemerintahan Amerika bekerja, dan memberitahukan pada polisi tersebut bahwa akan ada seseorang dengan pangkat jauh lebih tinggi dari dia akan datang mengetuk pintu dan memberitahu untuk melepaskan Nicholas Cage, lalu Nicholas Cage berkata bahwa Hal yang ia kerjakan sebenarnya dengan restu presiden amerika serikat selaku Lord of War sebenarnya.

7."Wicker Park" Meet again in the airport
    Setelah sekian lama berpisah dan mengira hubungannya telah berakhir Josh Harnett kembali bertemu dengan Diane Kruger di dalam airport dengan diiringi lagu dari Coldplay - The Scientiest

8."Wedding Dress" from beginning till the end
    Film ini dari awal hingga akhir penuh dengan arti :)

9."The Beach" Ending Photo Email

Di akhir film Leonardo Di Caprio berada di sebuah warung internet lalu membuka emailnya yang ternyata ada kiriman foto yang menunjukan kebersamaan pada saat di pulau surga

10."50 First Dates" Ending scene


 Dimana Adam Sandler membuat video dokumenter perjalan hidupnya dengan Drew Barrymore untuk terus selalu mengingatkan istrinya tersebut dari sakit hilang ingatannya.

Senin, 11 April 2011

Serunya wahana Climax @Water bom Bali

Hallo saya mau berbagi pengalaman tentang liburan semester taun lalu di Bali dengan beberapa teman kelas saya di kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Satu minggu berada di bali salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah pada saat pergi ke Water Bom Bali pada saat itu pada pertengahan tahun 2010 harga tiket masuknya adalah : Rp.180.000 di tambah lg dengan biaya locker Rp.100.000.


Pertama masuk Water Bom kami langsung mencari wahana yang paling menantang dan tepat setelah memberikan tiket masuk di sebelah kanan kami melihat wahana yang paling banyak di tonton oleh para pengunjung lainnya yang kebanyakan berasal dari mancanegara, nama wahana tersebut adalah CLIMAX.


Kami ber-6 langsung mengantri untuk mencoba Climax tersebut setelah antrian yang cukup lama akhirnya kami berada di atas dengan ketinggian kurang lebih 19 meter jadi pertama kita masuk ke sebuah Tube lalu di tutup dan dengan hitungan dari operatornya maka tempat kita berdiri didalam tube tersebut akan terbuka, rasanya seperti jatuh dengan posisi lurus ke bawah bukan kesamping.
Pokoknya kalo ke Bali Harus ke Water Bom Bali dan nyobain Climax!!!